belajar bahasa asing dapet apa

December 06, 2017

belajar bahasa asing secara formal selama hampir lima tahun (iya saya lulusnya emang gak secepat temen-temen yang lain) membuat saya paham kalau sebenernya bukan cuma gimana cara berkomunikasi biar nyambung aja yang didapat. ternyata lebih dari itu. misalnya nih ya waktu lagi ngiris sesuatu tapi jari nggak sengaja kena pisau, bukannya bilang 'jari aku kena pisau' tapi mereka bilang 'i cut my finger'. tolong deh ya orang waras mana yang mau-maunya ngiris jari sendiri?

dari sini mindset yang terbentuk adalah instead of nyalahin orang atau benda lain, mereka menyalahkan diri sendiri. bedakan dengan mindset orang tua sini yang mengajarkan 'ih kodoknya nakal' sambil neplok kodok tak kasat mata di lantai waktu anaknya jatoh kepleset karena salah si anak sendiri. please.
contoh lain soal mindeset ada banyak tapi nggak akan saya sebutin di sini. balik lagi soal belajar bahasa asing yang cukup ngena di saya adalah bukannya menganggap bahasa dan budaya asing lebih superior, saya jadi lebih tahu posisi orang itu sama. nggak ada yang lebih salah, nggak ada yang lebih benar. nggak ada yang lebih wah, nggak ada yang meh. kulit yang putih, rambut yang pirang, mata yang biru nggak bikin mereka lebih tinggi ataupun lebih rendah kedudukannya dari kita yang tinggi nggak seberapa, kulit sawo matang dan kadang berjerawat gede gak ilang-ilang. oke, itu saya.

orang asing ada yang lebih sering makan roti, makan pakai sumpit, minum bir di setiap kesempatan dan lain-lain. semua itu nggak bikin mereka lebih rendah dari kita,pun lebih tinggi.
orang asing yang brengsek banyak, yang baik pun sama. persis seperti orang kita. jadi kalau ketemu orang asing di jalan nggak perlu norak minta foto segala. nggak perlu sok-sok caper ngecas-cis-cus-cus di depan mereka. atau ngeliatin nggak pake kedip serasa ngeliat alien yang turun dari piring terbang, padahal nggak ada yang spesial kok di mereka. tetep butuh makan kalau laper, butuh minum kalau haus. sama. 

yang begini ini harusnya bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. biar hidup enteng, nggak norak, nggak kagetan. jadi kita yang biasa beribadah di masjid nggak kaget dan merasa terancam dengan mereka yang beribadah di gereja atau kuil. jadi nggak misuh-misuh waktu nonton drama korea isinya orang minum-minum bir waktu ada orang mati. hanya karena beda, bukan berarti mereka salah.
sebagian itu sih yang saya dapet dari belajar bahasa asing bertahun-tahun, sebagian lagi ada lebih banyak cerita. 

you do not need to understand too, if you mind. hargain aja, lalu diam, jangan memaksa. etapi ya dasarnya manusia ada yang maunya kelihatan superior dan paling bener kok ya.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Part of

Blogger Perempuan