melanjutkan postingan hari pertama di sini, postingan kali
ini akan tentang perjalanan di hari kedua, temple hopping di bangkok. dari
sebelum berangkat saya memang terniat banget cari-cari info dan foto beberapa
most visited temples dan kenyataan hari itu akhirnya saya bakal kesana, kaya anak TK yang mau piknik, excited
sekali.
Day 2
1.SARAPAN
seperti yang sudah saya ceritain kemarin, saya nginep di
glur bangkok hostel and coffeebar karena murah dan aksesnya mudah. sebenernya
ada alasan lain yaitu... it provides free breakfast. ya, sarapan gratis coy.
jadi selama nginep di sini, saya nggak perlu mikir mau sarapan apa. jadi setelah
check in dan bayar uang jaminan (sejumlah 500 bath yang nantinya dikembalikan
waktu check out) akan dapat kupon makan yang bisa ditukarkan waktu sarapan.
sarapannya apa? seringnya makanan khas thailand seperti pad
thai dan nasi goreng mede. halal nggak? waktu itu saya pernah tanya ke
waitressnya dia jawab itu halal. mereka sudah terbiasa sih dengan turist dari
indonesia, jadi mereka memang menyediakan menu yang relatif aman. untuk minum
bisa ambil sendiri sepuasnya, ada air putih dan kopi dan susu.
ini pad thai, mirip bakmie, pertama coba rasanya aneh, manis tapi asem gitu. |
2. TEMPLES HOPPING
beres sarapan, langsung berangkat ke dermaga saphan taksin
yang letaknya nggak jauh dari hostel. cuma perlu jalan 2 menit. di dermaga ini
ada kapal-kapal yang menyusuri sungai chao praya, sungai terbesar di bangkok. selain
turist, banyak warga lokal yang juga naik kapal-kapal ini untuk transportasi ke
sekolah atau ke tempat kerja. pertama naik kapal ini saya ngerasa agak ketipu,
karena waktu cari-cari info bilangnya harus naik kapal berbendera oren dan
hanya perlu bayar 14 bath saja, tapi waktu tanya ke orang yang di sana, yang mana kapal ke
wat arun malah diarahkan ke kapal turis, chao phraya express boat, yang
bayarnya 40 bath. sebagai pribadi yang agak kikir perhitungan awalnya saya
ngerasa rugi dong. dari yang harusnya bayar cuma 14 bath harus bayar 40 bath.
mendung :( |
tapi setelah naik kapalnya, saya ngerasa 40 bath ternyata
nggak mahal-mahal amat. kapal yang khusus turis ini tidak seperti kapal biasa yang cuma satu dek dan memuat banyak orang (sampai berdiri desak-desakan).
kapal ini berhenti satu-satu di tiap dermaga yang dilewati dan punya dua dek,
atas-bawah dan tiap deknya ada kursi panjang yang nyaman. tidak ada penumpang
yang berdiri apalagi desak-desakan. ada harga ada kualitas ya shay~ saran saya
sih nggak ada salahnya pakai kapal turist ini waktu berangkat dan pulangnya
bisa ambil kapal yang lebih murah. jadi bisa ngerasain pengalaman dengan dua
kapal yang berbeda.
karena memang untuk turis,jadi kapal ini ada pemandu yang
menjelaskan sejarah dan nama-nama tempat sepanjang sisi kanan kiri sungai chao
praya. walaupun tetep pakai bahasa inggris, saya masih susah ngertinya karena
nggak terbiasa sama aksen mereka. sepanjang sungai ini ada 3 temples
yang terkenal dan jadi tujuan wisata, yaitu wat arun, grand palace dan wat pho.
dari grand palace ke wat pho jalurnya searah jadi rencana turun di dermaga wat
arun lanjut nyebrang ke wat pho lanjut jalan ke grand palace
WAT ARUN
wat arun ini adalah kuil favorit saya karena warnanya putih
cantik. terlalu cantik dengan detailnya yang juga bikin kagum banget. berbeda
dengan candi-candi di indonesia yang terbuat dari batu, candi atau kuil (lebih
nyaman nyebut temple soalnya kalau candi kerasa aneh) di thailand ini
kebanyakan dihiasi keramik warna-warni. tiket masuk untuk wat arun adalah
sebesar 50 baht.
seperti temple-temple lain, pengunjung di wat arun diwajibkan
mematuhi dresscode yang sudah ditentukan yaitu no shorts. pengunjung wajib
memakai celana atau rok panjang menutupi lutut dan atasan menutupi bahu. bagi
turist yang datang tidak sesuai dresscode bisa beli kain untuk dipakai. biasanya di sekitar temples banyak yang menyediakan kain atau sarung khas
thailand untuk dijual.
nggak tahu ya ini berkah atau ujian karena waktu kesini
pertengahan bulan september, cuaca agak mendung jadi nggak panas. di saat
orang-orang bilang kalau ke wat arun dan kuil-kuil lain harus siap-siap gosong,
saya sih kebetulan nggak seperti itu ya. tapi sayangnya, karena mendung foto-fotonya
jadi gelap shay, sedih sayatu.
salah satu temple di sekitar wat arun |
di sekitar wat arun sendiri banyak temple-temple lain yang
bisa dikunjungi dengan gratis. cucok banget kan ya. apalagi temple-temple ini
jarang jadi tujuan wisata, jadi bisa dapat banyak spot foto yang kosong. penting
nih.
WAT PHO
dari wat arun saya lanjut ke wat pho yang terkenal dengan
patung budha tidurnya. nah untuk ke wat pho ini harus naik kapal lagi untuk
nyebrang via ferry seharga 4 baht. dari dermaga ferry ke wat pho tinggal jalan
aja sekitar 300 meter.
sepanjang jalan itu ada semacam pasar
tradisional dan deretan cafe, kalau udah capek jalan bisalah mampir jajan
sebentar. yang banyak dijual di sana buah-buah segar, mango sticky rice dan
jajan kaki lima seperti seafood goreng, cumi, sosis gitu-gitu deh. kemarin saya
coba sari markisa dan sticky mango ricenya
sampai di wat pho kita harus bayar sebesar 100 baht dan dapat gratis satu botol minum air putih dingin..huhu baik banget. masih harus dengan dresscode tidak boleh pakai baju pendek-pendek dan untuk alas kaki harus dilepas ya, nanti disediakan kantong plastik untuk tempat sepatu dan sandalnya. karena wat pho adalah salah satu destinasi wajib turis jadi ya templenya memang rame. untuk dapet spot foto yang beneran bagus susah nih di sini.
patung budha ini beneran besar banget ya gaes, panjangnya 45 meter, tingginya 15 meter dan terbuat dari bata, gips dan lapisan emas. di sisi kanan lorong ada deretan mangkok yang bisa diisi koin, menurut kepercayaan bisa mendatangkan keberuntungan. sayangnya saya lupa fotoinnya sangking amazed sama patung budha yang gede ini.
GRAND PALACE
lanjut dari wat pho kita ke grand palace. awalnya saya pikir
jalannya nggak bakal jauh, ternyata jauh shaaaay. dari wat pho ke wilayah grand
palacenya sekitar 600-700 meter dan kita mesti harus muter nyari pintu masuknya
sekitar 300 meter lagi. kira-kira jalan kaki satu kilo aja dong. buat saya
yang jarang banget olahraga ini berat. banget. tapi cukup kebantu karena
sebelum pergi saya udah persiapan dengan jalan kaki sekitar kompleks rumah tiap
pagi. puk-puk diri sendiri, yes i did a great job
yang bikin nggak masalah-masalah banget untuk jalan kaki
adalah trotoar di sana nyaman banget. fyi, trotoarnya lebar dan empuk nggak
keras apalagi licin, jadi enak banget dibuat jalannya. ditambah lagi walaupun
di sana banyak mobil dan bis, nggak ada asep dong. heran deh. kalau di sini aja
knalpot bis pada lomba ngeluarin asap item-item, di sana nggak ada. ini gimana
deh caranya gemes sayatu.
yha, grand palace memang seramai itu |
sampai di grand palace dengan nggak cantik dan keringat udah
dimana-mana, sebelum masuk barang kita harus dicek satu persatu dengan metal
detector. jangan lupa dresscode masih berlaku ya. tiket masuk ke grand
palace ini yang termahal di antara yang temple-temple yang lain, yaitu sebesar
500 baht (atau sekitar Rp 250.000,-).
tapi harga segitu menurut saya sih worth
it ya karena satu tiket grand palace juga termasuk tiket gratis ke tempat
wisata lain seperti ananta samakhom throne hall dan vimanmek masion. tapi sayangnya
saya nggak ke dua tempat itu karena takut waktunya nggak cukup.
masuk ke wilayah grand palace ada satu temple besar yang di dalamnya ada emerald budha. untuk masuk ke templenya
kita harus melepas sepatu, tidak boleh mengambil foto dan bicarapun harus
pelan. di ruang utamanya ada patung budha dan banyak ornamen-ornamen emas yang
dipajang. mewah dan cantik banget banget banget. karena memang ini adalah
temple atau kuil untuk beribadah jadi wajib tenang dan mematuhi aturan ya.
nggak usah sok-sokan rebel mau ngelanggar aturan, norak namanya
di grand palace juga ada stupa-stupa besar berwarna emas yang cantik banget yang jadi favoritku di grand palace ini.
capek di grand palace, saatnya balik hostel untuk mandi dan
lanjut nyari makan malam. jalan lagi dong kita, satu kilo. hahahaha. caranya masih
sama kita ke wat pho dulu nyari dermaga untuk nyebrang ke wat arun, sampai
dermaga wat arun naik kapal lagi ke dermaga saphan taksin. tidak seperti waktu
berangkat yang naik kapal 40 baht, waktu balik ini saya naik kapal berbendera
oren yang 14 baht.
ASIATIQUE RIVERFRONT
tiba di hostel dengan ngesot karena udah capek banget dan mesti
nyari makan. ngumpulin sisa-sisa semangat untuk ke asiatique sambil hujan-hujanan. good. asiatique adalah pusat hiburan,
perbelanjaan dan kuliner yang tempatnya di sisi sungai chao phraya. kalau mau
nonton cabaret show, bisa ke sini nih. untuk ke asiatiquenya dari dermaga saphan
taksin (jalan 2 menit dari hostel) kita bisa naik kapal khusus yang memang
ditujukan untuk ke sana, biayanya gratis. ihiy.
asiatique ini lebih ditujukan untuk turist, jadi jarang liat
warga lokal di sini (selain pegawai atau yang jual lho ya). untuk harga juga relatif
mahal untuk saya saat itu. di sana banyak toko oleh-oleh dan restoran. tapi selain karena harganya mahal, susah
shay nyari makanan halal di sana. setelah muter-muter sambil hujan-hujanan dan masih nggak nemu juga, saya pindah ke
seberang depan asiatique untuk nyari makan.
ada semacam foodcourt makanan
halal. acuannya keluar dari asiatique, nyebrang ke jalan besar, tanya orang
letak masjid bang uthit atau cek gmaps, nah foodcourtnya ini ada di sebelah
gang masjidnya.
dapat nasi ayam
dengan porsi gede dan enak cuma seharga 40 baht. ini porsinya beneran gede
sampai kenyang. terharu.
puas karena perut udah aman, saatnya balik ke hostel. lagi,
masuk ke asiatique untuk naik kapal ke saphan taksin gratis terus istirahat deh
besoknya mau ke chaam.
ditunggu next postnya ya~