tentang pilihan dan pencapaian

June 26, 2018

narasi suatu iklan ada yang bilang gini: 'nikah atau lanjut s2' tapi ujung-ujungnya si perempuan yang dihadapkan pada pilihan tersebut lebih memilih memakai produk krim pencerah, di sini saya sendiri nggak paham apa kaitan dua pilihan tersebut dengan pemakaian krim pencerah. ada yang bisa bantu jelaskan?

ngomong-ngomong soal pilihan, di twitter kemarin rame tentang apakah menikah itu adalah sebuah pencapaian hidup atau bukan. apakah pernikahan adalah sesuatu yang patut dibanggakan dan menjadi tolak ukur 'keberhargaan' seorang perempuan dibanding pendidikan dan segala sesuatu yang didapat dengan usaha serta kegigihan seperti capaian  karier dan kemapanan finansial. saya percaya, menikah/tidak menikah, punya anak/tidak punya anak, bekerja/tidak bekerja adalah macam-macam bentuk pilihan. bukan berarti hanya karena pilihan kita A maka pilihan B orang lain menjadi salah.

termasuk pencapaian, ada orang lain yang pencapaiannya adalah bisa membuat telur setelah matang sempurna, ada yang berkeluarga, ada yang bisa ganti ban mobil sedirian, dan banyak lainnya. pencapaian, kalau menurut saya sih sesuatu yang membuat kita sempurna sebagai manusia, manusia yang berbeda membawa pencapaian yang berbeda pula. seremeh apapun, sereceh apapun, setidak penting apapun suatu pencapaian di mata kita, tapi buat orang lain tidak.

hargai pilihan orang lain, juga pencapaian orang lain. termasuk soal menikah/tidak menikah, punya anak/tidak punya anak, bekerja/tidak bekerja dsb. mau menikah atau tidak bisa jadi sama baiknya, yang tidak baik adalah yang menikah tapi terpaksa, yang menikah tapi saling melukai pasangannya. yang tidak baik adalah memutuskan punya anak tapi tidak memberikan kenyamanan dan kelayakan baik materi dan kasih sayang pada anaknya. yang tidak baik adalah sekolah lagi tapi malas-malasan, bekerja tapi terus-terusan mengeluh gaji segitu-segitu aja.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Part of

Blogger Perempuan