thailand trip: day 1 (hari pertama di bangkok)

September 20, 2018

baik, akhirnya balik lagi ke sini setelah kehectican yang menguras fokus beberapa minggu kemarin menyiapkan dan pergi liburan ke bangkok, thailand. mungkin tulisan ini akan jadi agak panjang jadi kita lihat nanti ya akan jadi berapa part. hehe

ke bangkok, thailand kemarin adalah perjalanan pertama saya keluar negeri. berbekal paspor yang sudah saya bikin bulan april kemarin pokoknya tahun ini saya harus pergi abroad. titik. buat yang sudah kenal pasti tahu gimana keras kepala dan mesti-dapet-apa-yang-dimau-innya- seorang saya. pas ada kesempatan, pas ada promo air asia dan pas ada temen yang ngajakin. kenapa nggak

seperti yang saya bilang tadi ini adalah perjalanan ke luar negeri pertama saya, memutuskan untuk pergi tanpa tour memang agak nekad sih tapi bener-bener worth it dan nggak nyesel sama sekali. sebelum pergi, kira-kira mulai dari sebulan sebelumnya saya udah browsing gila-gilaan untuk persiapan. banyak banget yang didapet baik dari blog dan channel youtube, dan itu membantu sekali. rasanya pengen sungkem bilang makasih ke penulis dan creatornya satu persatu. 


karena pernah ngerasain betapa terbantunya saya dengan tulisan-tulisan blog orang lain, jadi saya akan coba tulis juga versi saya di sini. semoga bisa sama membantunya buat yang pengen trip ke thailand ya. lets get it started.

DAY 1
1. SAWADEEKA, BANGKOK
tiba di don mueang airport bangkok sekitar jam 20.00 dengan disambut gerimis. btw, bangkok sendiri punya dua airport yaitu suvarnabhumi dan don mueang. untuk suvarnabhumi adalah airport yang paling baru dibangun dan biasanya dipakai untuk penerbangan high cost semacam garuda. nah rakyat jelata macem saya yang naiknya air asia turunnya di don mueang. kesan pertama waktu sampai di don mueang adalah...bagusan T3 soetta kemana-mana.

nggak seperti suvarnabhumi yang terkoneksi dengan airport rail link (arl) dari dan menuju bandara dengan cepat dan mudah, don mueang  hanya bisa diakses dengan bus kota dan taxi aja. waktu itu saya berdua dengan temen kebetulan ketemu dengan sesama orang indonesia yang kebetulan juga berencana menginap hostel yang sama di bangkok. kok bisa tahu satu hostel yang sama? karena sebelum keluar dari airport ada pemeriksaan imigrasi yang menyerahkan data diri, alamat hostel dll dan waktu itu sih nggak sengaja dengar kalau hostel kami sama. jadilah daripada ke hostel naik bis (karena posisi juga udah capek banget) kami berempat memutuskan buat order grab aja.

sebelumnya saya beli sim card dulu untuk dipakai selama di sana. begitu turun dari pintu pemeriksaan imigrasi menuju pintu keluar, ada berjajar konter jual simcard. pilih yang mana aja, harganya relatif sama. saya beli yang merknya truemove seharga 299 baht, unlimited connection dengan masa aktif 7 hari. saran sih kalau perginya rombongan, cukup beli 1 sim card untuk kemudian dipakai tethering rame-ramean biar lebih hemat.


from: simcard.sg
kembali soal grab, tadinya kami mikir grab ini nggak bisa masuk bandara, ternyata bisa lho, cukup nunggu di pintu keluar nanti langsung disamperin. bahasanya gimana? ngerti nggak? untungnya ya sepengalaman saya di sini, orang thailand paling tidak pernah basa-basi tanya posisi dll. mereka akan langsung dateng ke posisi yang sudah disebutkan di aplikasi. kita cukup merhatiin nomer mobilnya aja, kalo ada mobil yang platnya sama dengan yang ada diaplikasi, samperin dan tinggal naik. udah.

banyak yang bilang thailand macetnya kaya jakarta, ya bener juga sih. ada beberapa jalan yang macetnya bikin nyebut. karena itulah moda transportasi bts atau mrt sangat direkomendasikan kalau mau kemana-mana. kira-kira jam 23.00 malam kami baru sampai hostel, biayanya ke hostel kami di daerah bang krak dari bandara sekitar 400 baht termasuk harga tol. lumayan mahal ya, karena memang jaraknya jauh. tapi kalau mau naik bis juga bisa, dari bandara ambil bis a1 lanjut naik bts dan kalau dijumlah kira-kira cuma habis 75 baht aja.

2. GLUR BANGKOK HOSTEL AND COFFEE BAR
alasan utama kenapa milih glur bangkok hostel sebagai tempat menginap kami selama 4 hari ke depan adalah karena...murah. jadi ya glur ini ternyata terkenal sekali di antara traveller indonesia. dari 5 blog backpacker indonesia yang aku baca kayaknya ada 3 sendiri yang nginepnya di glur, karena memang ya semurah itu. harga perkamarnya mulai dari 100an yang bisa diisi untuk 2 orang (jadi itungannya 50k lho permalam) tapi itu bentuknya bunk bed, 1 kamar untuk 4 bed, 8 orang, tapi tenang tiap bed ada curtainnya jadi privasi masih terjaga.
saya sendiri pilih yang eco private room. karena saya pakai hijab dan butuh tempat buat sholat jadi ya tipe kamar ini pilihan terbaik karena harganya masih murah. total untuk 4 malam hanya 1 jutaan untuk 2 orang. ada 2 beds atas bawah. sudah termasuk sarapan. walaupun tidak terlalu luas tapi ada AC dan kipas anginnya.








untuk pemesananya saya pesan via traveloka, dapet diskon juga kayaknya waktu itu. sistem pembayarannya seperti biasa ya pakai rupiah tinggal transfer via m-banking.
selain itu glur hostel ini deket kemana-mana. depannya ada robinson mall yang di basementnya ada top market (kaya supermarket gitu), ada atm, masjid, bangkrak food bazaar, pasar tradisional, seven eleven, dan tinggal jalan 2 menit ada stasiun MRT yang di bawahnya ada dermaga saphan taksin. jadi dibilang jauh dari pusat kota ya lumayan jauh, tapi akses kemana-mananya gampang banget

sounds good? nggak juga, glur hostel ini ada 6 lantai, siap-siap aja ngos-ngosan kalau dapet lantai 5 atau 6, mesti angkat-angkat koper sendiri lho ya. pernah waktu itu pulang habis jalan dari temple-temple harus naik ke lantai 5, sangking nggak kuatnya kita ngesot dong dari depan pintu kamar, untung nggak ada yang liat. belum lagi hostel ini sistemnya bathroom sharing, kamar mandinya dipakai sama-sama gitu dan nggak tiap lantai ada kamar mandinya. kalau mau mandi harus turun ke lantai dua. mau ke toilet harus naik ke lantai 3. yang paling menyebalkan ya hampir tiap hari ada satu toilet yang rusak, satu hari di toilet lantai 3, besoknya beres ganti toilet lantai 4 yang rusak, gitu aja terus.

satu hal yang khas dari hostel-hostel di thailand adalah no shoes in. jadi semua sepatu atau alas kaki harus dilepas dan ditaruh di rak sebelum masuk ke wilayah hostel. jadi jangan sok nyelonong ya kalo udah tiba di hostel thailand.

3. MAKAN APA?
habis check in kami berempat nyari makan, karena udah 23.30 banget, food bazaar depan hostel udah tutup, pindahlah ke MCD yang buka 24 jam.  jalan sebentar nggak ada 5 menit ke robinson mall, nah MCD ini ada di sini kirinya

waktu itu dengan susah payah saya pesan fish burgernya. susah payah karena walaupun tinggal tunjuk aja mau yang mana tetep dong butuh ngomong yang lain juga dan saya nggak negrti mereka ngomong apa. fish burgernya lumayan gede dan nggak habis. karena udah nggak nafsu makan, pengennya tidur. yang spesial dari MCD bangkok ini ada ada ekstra sausnya, ada saus thailand yang pedes, manis, seger gitu. saya suka. sangking enaknya saya sampai googling lho ingredients dan cara bikin saus bangkok buat dibikin di rumah


that’s it for the day 1 in thailand. post selanjutnya adalah hari ke-2 di mana saya jalan-jalan ke temple sekitar bangkok ini. see ya! 

rincian:
pesawat semarang-jakarta: 300k rupiah
pesawat jakarta-bangkok: 1.800k rupiah (pp)
hostel: 1.140k rupiah (termasuk pajak & asuransi)
grab: 400 baht (totalnya, dibagi 4 @100bht)
MCD: lupa (sekitar 100 bht kalo ga salah)
1 bth= 470 rupiah, dikurs jadi 500 rupiah
semua kurs dan hraga tertanggal 13 september 2018

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Part of

Blogger Perempuan