thailand trip: day 2 (temples hopping & asiatique rivermont)

October 23, 2018


melanjutkan postingan hari pertama di sini, postingan kali ini akan tentang perjalanan di hari kedua, temple hopping di bangkok. dari sebelum berangkat saya memang terniat banget cari-cari info dan foto beberapa most visited temples dan kenyataan hari itu akhirnya saya bakal kesana, kaya anak TK yang mau piknik, excited sekali.


 Day 2
1.SARAPAN
seperti yang sudah saya ceritain kemarin, saya nginep di glur bangkok hostel and coffeebar karena murah dan aksesnya mudah. sebenernya ada alasan lain yaitu... it provides free breakfast. ya, sarapan gratis coy. jadi selama nginep di sini, saya nggak perlu mikir mau sarapan apa. jadi setelah check in dan bayar uang jaminan (sejumlah 500 bath yang nantinya dikembalikan waktu check out) akan dapat kupon makan yang bisa ditukarkan waktu sarapan.

sarapannya apa? seringnya makanan khas thailand seperti pad thai dan nasi goreng mede. halal nggak? waktu itu saya pernah tanya ke waitressnya dia jawab itu halal. mereka sudah terbiasa sih dengan turist dari indonesia, jadi mereka memang menyediakan menu yang relatif aman. untuk minum bisa ambil sendiri sepuasnya, ada air putih dan kopi dan susu.


ini pad thai, mirip bakmie, pertama coba rasanya aneh, manis tapi asem gitu.

2. TEMPLES HOPPING
beres sarapan, langsung berangkat ke dermaga saphan taksin yang letaknya nggak jauh dari hostel. cuma perlu jalan 2 menit. di dermaga ini ada kapal-kapal yang menyusuri sungai chao praya, sungai terbesar di bangkok. selain turist, banyak warga lokal yang juga naik kapal-kapal ini untuk transportasi ke sekolah atau ke tempat kerja. pertama naik kapal ini saya ngerasa agak ketipu, karena waktu cari-cari info bilangnya harus naik kapal berbendera oren dan hanya perlu bayar 14 bath saja, tapi waktu tanya ke orang yang di sana, yang mana kapal ke wat arun malah diarahkan ke kapal turis, chao phraya express boat, yang bayarnya 40 bath. sebagai pribadi yang agak kikir perhitungan awalnya saya ngerasa rugi dong. dari yang harusnya bayar cuma 14 bath harus bayar 40 bath.

mendung :(
 

tapi setelah naik kapalnya, saya ngerasa 40 bath ternyata nggak mahal-mahal amat. kapal yang khusus turis ini tidak seperti kapal biasa yang cuma satu dek dan memuat banyak orang (sampai berdiri desak-desakan). kapal ini berhenti satu-satu di tiap dermaga yang dilewati dan punya dua dek, atas-bawah dan tiap deknya ada kursi panjang yang nyaman. tidak ada penumpang yang berdiri apalagi desak-desakan. ada harga ada kualitas ya shay~ saran saya sih nggak ada salahnya pakai kapal turist ini waktu berangkat dan pulangnya bisa ambil kapal yang lebih murah. jadi bisa ngerasain pengalaman dengan dua kapal yang berbeda.

karena memang untuk turis,jadi kapal ini ada pemandu yang menjelaskan sejarah dan nama-nama tempat sepanjang sisi kanan kiri sungai chao praya. walaupun tetep pakai bahasa inggris, saya masih susah ngertinya karena nggak terbiasa sama aksen mereka. sepanjang sungai ini ada 3 temples yang terkenal dan jadi tujuan wisata, yaitu wat arun, grand palace dan wat pho. dari grand palace ke wat pho jalurnya searah jadi rencana turun di dermaga wat arun lanjut nyebrang ke wat pho lanjut jalan ke grand palace

WAT ARUN
wat arun ini adalah kuil favorit saya karena warnanya putih cantik. terlalu cantik dengan detailnya yang juga bikin kagum banget. berbeda dengan candi-candi di indonesia yang terbuat dari batu, candi atau kuil (lebih nyaman nyebut temple soalnya kalau candi kerasa aneh) di thailand ini kebanyakan dihiasi keramik warna-warni. tiket masuk untuk wat arun adalah sebesar 50 baht. 


seperti temple-temple lain, pengunjung di wat arun diwajibkan mematuhi dresscode yang sudah ditentukan yaitu no shorts. pengunjung wajib memakai celana atau rok panjang menutupi lutut dan atasan menutupi bahu. bagi turist yang datang tidak sesuai dresscode bisa beli kain untuk dipakai. biasanya di sekitar temples banyak yang menyediakan kain atau sarung khas thailand untuk dijual.




nggak tahu ya ini berkah atau ujian karena waktu kesini pertengahan bulan september, cuaca agak mendung jadi nggak panas. di saat orang-orang bilang kalau ke wat arun dan kuil-kuil lain harus siap-siap gosong, saya sih kebetulan nggak seperti itu ya. tapi sayangnya, karena mendung foto-fotonya jadi gelap shay, sedih sayatu.

salah satu temple di sekitar wat arun





di sekitar wat arun sendiri banyak temple-temple lain yang bisa dikunjungi dengan gratis. cucok banget kan ya. apalagi temple-temple ini jarang jadi tujuan wisata, jadi bisa dapat banyak spot foto yang kosong. penting nih.


WAT PHO
dari wat arun saya lanjut ke wat pho yang terkenal dengan patung budha tidurnya. nah untuk ke wat pho ini harus naik kapal lagi untuk nyebrang via ferry seharga 4 baht. dari dermaga ferry ke wat pho tinggal jalan aja sekitar 300 meter.

sepanjang jalan itu ada semacam pasar tradisional dan deretan cafe, kalau udah capek jalan bisalah mampir jajan sebentar. yang banyak dijual di sana buah-buah segar, mango sticky rice dan jajan kaki lima seperti seafood goreng, cumi, sosis gitu-gitu deh. kemarin saya coba sari markisa dan sticky mango ricenya




 
sampai di wat pho kita harus bayar sebesar 100  baht dan dapat gratis satu botol minum air putih dingin..huhu baik banget. masih harus dengan dresscode tidak boleh pakai baju pendek-pendek dan untuk alas kaki harus dilepas ya, nanti disediakan kantong plastik untuk tempat sepatu dan sandalnya. karena wat pho adalah salah satu destinasi wajib turis jadi ya templenya memang rame. untuk dapet spot foto yang beneran bagus susah nih di sini.


sleeping budha

sleeping budha thailand

patung budha ini beneran besar banget ya gaes, panjangnya 45 meter, tingginya 15 meter dan terbuat dari bata, gips dan lapisan emas. di sisi kanan lorong ada deretan mangkok yang bisa diisi koin, menurut kepercayaan bisa mendatangkan keberuntungan. sayangnya saya lupa fotoinnya sangking amazed sama patung budha yang gede ini.

GRAND PALACE
lanjut dari wat pho kita ke grand palace. awalnya saya pikir jalannya nggak bakal jauh, ternyata jauh shaaaay. dari wat pho ke wilayah grand palacenya sekitar 600-700 meter dan kita mesti harus muter nyari pintu masuknya sekitar 300 meter lagi. kira-kira jalan kaki satu kilo aja dong. buat saya yang jarang banget olahraga ini berat. banget. tapi cukup kebantu karena sebelum pergi saya udah persiapan dengan jalan kaki sekitar kompleks rumah tiap pagi. puk-puk diri sendiri, yes i did a great job

backpacker thailand

backpacker thailand

yang bikin nggak masalah-masalah banget untuk jalan kaki adalah trotoar di sana nyaman banget. fyi, trotoarnya lebar dan empuk nggak keras apalagi licin, jadi enak banget dibuat jalannya. ditambah lagi walaupun di sana banyak mobil dan bis, nggak ada asep dong. heran deh. kalau di sini aja knalpot bis pada lomba ngeluarin asap item-item, di sana nggak ada. ini gimana deh caranya gemes sayatu. 

grand palace

grand palace
yha, grand palace memang seramai itu

sampai di grand palace dengan nggak cantik dan keringat udah dimana-mana, sebelum masuk barang kita harus dicek satu persatu dengan metal detector. jangan lupa dresscode masih berlaku ya. tiket masuk ke grand palace ini yang termahal di antara yang temple-temple yang lain, yaitu sebesar 500 baht (atau sekitar Rp 250.000,-).

tapi harga segitu menurut saya sih worth it ya karena satu tiket grand palace juga termasuk tiket gratis ke tempat wisata lain seperti ananta samakhom throne hall dan vimanmek masion. tapi sayangnya saya nggak ke dua tempat itu karena takut waktunya nggak cukup.


grand palace

grand palace

masuk ke wilayah grand palace ada satu temple besar yang di dalamnya ada emerald budha. untuk masuk ke templenya kita harus melepas sepatu, tidak boleh mengambil foto dan bicarapun harus pelan. di ruang utamanya ada patung budha dan banyak ornamen-ornamen emas yang dipajang. mewah dan cantik banget banget banget. karena memang ini adalah temple atau kuil untuk beribadah jadi wajib tenang dan mematuhi aturan ya. nggak usah sok-sokan rebel mau ngelanggar aturan, norak namanya

grand palace

grand palace

di grand palace juga ada stupa-stupa besar berwarna emas yang cantik banget yang jadi favoritku di grand palace ini. 

capek di grand palace, saatnya balik hostel untuk mandi dan lanjut nyari makan malam. jalan lagi dong kita, satu kilo. hahahaha. caranya masih sama kita ke wat pho dulu nyari dermaga untuk nyebrang ke wat arun, sampai dermaga wat arun naik kapal lagi ke dermaga saphan taksin. tidak seperti waktu berangkat yang naik kapal 40 baht, waktu balik ini saya naik kapal berbendera oren yang 14 baht.

ASIATIQUE RIVERFRONT
tiba di hostel dengan ngesot karena udah capek banget dan mesti nyari makan. ngumpulin sisa-sisa semangat untuk ke asiatique sambil hujan-hujanan. good.  asiatique adalah pusat hiburan, perbelanjaan dan kuliner yang tempatnya di sisi sungai chao phraya. kalau mau nonton cabaret show, bisa ke sini nih. untuk ke asiatiquenya dari dermaga saphan taksin (jalan 2 menit dari hostel) kita bisa naik kapal khusus yang memang ditujukan untuk ke sana, biayanya gratis. ihiy.

asiatique

asiatique ini lebih ditujukan untuk turist, jadi jarang liat warga lokal di sini (selain pegawai atau yang jual lho ya). untuk harga juga relatif mahal untuk saya saat itu. di sana banyak toko oleh-oleh dan restoran. tapi selain karena harganya mahal, susah shay nyari makanan halal di sana. setelah muter-muter sambil hujan-hujanan dan masih nggak nemu juga, saya pindah ke seberang depan asiatique untuk nyari makan.

ada semacam foodcourt makanan halal. acuannya keluar dari asiatique, nyebrang ke jalan besar, tanya orang letak masjid bang uthit atau cek gmaps, nah foodcourtnya ini ada di sebelah gang masjidnya.

asiatique

dapat nasi ayam dengan porsi gede dan enak cuma seharga 40 baht. ini porsinya beneran gede sampai kenyang. terharu. 


puas karena perut udah aman, saatnya balik ke hostel. lagi, masuk ke asiatique untuk naik kapal ke saphan taksin gratis terus istirahat deh besoknya mau ke chaam.

ditunggu next postnya ya~

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Part of

Blogger Perempuan